Jumat, 12 Februari 2010

TRADISI ADAT ISTIADAT MASYARAKAT JEPANG

TRADISI ADAT ISTIADAT MASYARAKAT JEPANG

Dalam Hubungan berkomunikasi dengan negara lain,pastilah kita harus menyesuaikan dengan adat istiadat dari negara - negara tersebut agar tidak ada kesalahpahaman dalam berkomunikasi apa lagi menyangkut sensitivitas dari masing-masing daerah. Banyaknya hal-hal tabu yang ada dalam adat istiadat tersebut. Itulah sebabnya, semakin banyak kita tahu tentang adat istiadat negara orang lain, semakin kecil kemungkinan mengatakan hal yang salah dan marah terhadap orang tersebut.
Nah,ada beberapa contoh adat istiadat dari negara lain :
1. Orang Jepang lebih menyukai jabatan tangan yang ringan dengan orang yang belum dia kenal
2. Ketepatan waktu merupakan hal yang paling penting buat orang Jerman. Mereka menganggap tidak sopan jika terlambat.
3. Orang Amerika Utara lebih senang berbicara tiga kaki dari lawan bicaranya.
4. Orang Cina jarang berbicara melalui isyarat tangan.
5. Orang Amerika senang menggunakan nama awal sejak mereka diperkenalkan.
6. Orang meksiko selalu menghindari tatapan mata mereka karena hormat.
7. Orang Muslim tidak bersalaman dengan orang-orang yang bukan muslim
8. Mundur dalam percakapan atau menjaga jarak dianggap tidak sopan oleh orang Amerika Selatan.
9. Orang India menganggap tidak sopan menunjuk dengan jari.
10. bersiaplah menceritakan hal yang pribadi sebelum menceritakan bisnis dengan orang Itali
11. Orang Bulgaria dan Yunani, menggelangkan kepala Jika "iya" dan menganggukan kepala jika "tidak".
12. Orang Afrika senang membicarakan pengaruh musik, seni, dan ukiran tradisional.
13. Orang Filipina menghargai keharmonisan dalam berbicara dan menganggap tidak sopan kata "tidak"
14. Orang Karibia biasanya memiliki gaya berbicara lebih santai daripada orang Amerika, britania, Prancis, Spanyol atau Belanda.
15. Orang Amerika Tengah Antusias dengan sepak bola.
Mengapa masyarakat Jepang tidak makan sambil berjalan?Adat istiadat di Jepang mengharuskan seesorang makan sambil duduk sembari menggunakan sumpit. Sumpit sendiri berasal dari daratan China dan para era Nara (710-794) menggunakan sepasang sumpit sudah mulai diikuti oleh penduduk negeri samurai ini.
Aturan makan di barat juga mengharuskan seseorang duduk ketika makan tetapi dengan menggunakan garpu, pisau dan sendok. Tapi satu pengecualian, ketika menyantap roti, mereka tetap menggunakan tangan. Di restauran-restauran ala perancis, roti ditempatkan secara sederhana diatas tatakan kemudian diambil dengan menggunakan tangan dan disantap sedemikian rupa sehingga serpihan-serpihan roti jatuh bertebaran, yang untuk orang Jepang hal-hal seperti itu tidak familiar di kalangan mereka.
Sandwich, hot dog, hamburger dan semacamnya memang hanya cocok disantap dengan menggunakan tangan. Sebagai perbandingan, makanan Jepang pada umumnya tidak dapat disantap dengan menggunakan tangan, walaupun itu berupa nasi sebagai makanan pokok mereka.
Selain bagaimana cara mereka makan, mereka pun memiliki seni dalam merangkai bunga. Asal-usul Ikebana adalah tradisi mempersembahkan bunga di kuil Buddha di Jepang. Ikebana berkembang bersamaan dengan perkembangan agama Buddha di Jepang di abad ke-6.
Ada penelitian yang mengatakan Ikebana berasal dari tradisi animisme orang zaman kuno yang menyusun kembali tanaman yang sudah dipetik dari alam sesuai dengan keinginannya. Di zaman kuno, manusia merasakan keanehan yang terdapat pada tanaman dan mengganggapnya sebagai suatu misteri. Berbeda dengan binatang yang langsung mati setelah diburu, bunga atau bagian tanaman yang sudah dipetik dari alam bila diperlakukan dengan benar tetap mempertahankan kesegaran sama seperti sewaktu masih berada di alam. Manusia yang senang melihat "keanehan" yang terjadi kemudian memasukkan bunga atau bagian tanaman yang sudah dipotong ke dalam vas bunga. Manusia zaman kuno lalu merasa puas karena menganggap dirinya sudah berhasil mengendalikan peristiwa alam yang sebelumnya tidak bisa dikendalikan oleh manusia.
Ketakjuban manusia terhadap tumbuhan yang dianggap mempunyai kekuatan aneh juga berkaitan dengan pemujaan tanaman yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun (evergreen). Manusia zaman dulu yang tinggal di negeri empat musim percaya bahwa kekuatan misterius para dewa menyebabkan tanaman selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan tidak merontokkan daunnya di musim dingin.

Dari sumber :
Google.com